Sejarah mencatat bahwa kemajuan peradaban manusia ditandai dengan pemanfaatan logam sebagai material pendukung kehidupan. Selain itu, sejarah juga menunjukkan bahwa kemajuan suatu negara ditandai dengan kemajuan industri berbasis logam. Dengan potensi sumber daya mineral logam di Indonesia yang luar biasa melimpah, disertai dengan dukungan kebijakan oleh pemerintah, menjadikan keilmuan metalurgi di Indonesia berkembang secara pesat. Ilmu metalurgi di Indonesia akan terus memberikan konstribusi terhadap negara, ditandai dengan pesatnya pertumbuhan investasi pada sektor industri pengolahan, peleburan, dan pemumian yang berbasis mineral logam. Industri hilirisasi mineral dan batu bara bisa tumbuh dan berkembang salah satunya ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM) yang profesional dalam bidang metalurgi Atas dasar latar belakang tersebut, ide pembentukan Asosiasi Profesi Metalurgi Indonesia-Prometindo bermula dinisiasi pada tahun 2018 oleh para alumni metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan setelah melalui proses persiapan yang panjang, pada 19 Desember 2020 APMI secara resmi berdiri pada Deklarasi Asosiasi Profesi Metalurgi Indonesia. Deklarasi APMI dilakukan secara virtual di tengah-tengah pandemi Covid-19 dan diresmikan bersama-sama oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Perindustrian. Tak hanya pemerintah, perguruan tinggi dan kalangan profesional juga turut mendukung penuh pembentukan Prometindo. Prometindo diharapkan mampu menjadi wadah pemersatu para profesional yang berkiprah dalam sektor industri metalurgi, sehingga mampu meningkatkan daya saing bangsa dalam bentuk sumbangsih keahlian metalurgi kepada pembangunan industri berbasis logam di Indonesia. Sehingga Prometindo dapat senantiasa memberikan sumbangsih nyata untuk perkembangan industri metalurgi di Indonesia.
